JOGJAKARTA
HARI KEDUA
Bangun pagi celingukan cari udut, terus nyeduh kupi item.
Rencananya hari ini mo sedikit narsis di salah satu dari 7 keajaiban dunia.
Entah knapa begitu nekatnya bawa motor sewaan, padahal lom ada satupun dari kru
ini yang pernah kesana. Lagian sewa motornya berakhir siang ini (24jam).
Show must go on.!! Setelah sarapan, kami berangkat dari
tempat kost jam 9 pagi. Perkiraan butuh waktu 1-2 jam dengan kondisi jalan
lancar. Ah indah dan teraturnya Jogja.. beberapa kali melihat pengguna sepeda
yang berada dijalur khusus sepeda. Nampak bangunan-bangunan yang kuno namun
eksotik..
Memasuki jalan raya Jogja-Magelang. Jalan padat merayap, banyak bus yang putar arah membuat jalan
semakin macet. Rupanya wilayah ini terkena dampak lahar dingin yang cukup
berat.
Rumah
warga terkena lahar dingin
View
kearah jalan raya dari atas rumah penduduk yang tertimbun pasir dan batu
Banyak
penambang pasir dan batu kali yang menunggu truk pengangkut
Kemacetan terjadi karena sebagian ruas jalan tertutup pasir,
serta batu-batuan yang ukurannya lumayan besar ( di tepi jalan ada beberapa
batu yang sebesar mobil). Subhanallah, batu sebesar itu bisa terbawa dari
gunung merapi sampai kesini.. sayang ga ada dokumentasinya, ga enak mo berhenti
nanti menambah macet.
Sekitar jam 12 siang kami sampai di daerah wisata candi
Borobudur. Berhenti sejenak di masjid (atau musholla yah.?) untuk melepas lelah
dan sholat dzuhur. Berpikir keras, mengambil keputusan untuk masuk atau kembali
ke Jogja. Knapa.??? Lha itu tiket masuk lumayan mahal -_-“. Jujur aja gw belum
searching apa-apa untuk backpacking kali ini, jadi agak kaget.
Bodo amat deh nekat, kalo ga ada ongkos ke Jakarta nanti kita
ngamen dulu aja :D. Akhirnya masuk ke area candi Borobudur.
Sebagian
area candi dalam tahap renovasi setelah bencana gunung merapi
Puncak
candi
Stupa
yang terbuka, ada patung Sidharta Gautama dalam posisi bersila
Sumpah
panas banget, dah panas-panasan dipantai sekarang di candi, ampunn..
Relief
di dinding candi
Di sekeliling candi, di setiap tingkat ada jalan seperti ini.
Di dindingnya terdapat pahatan yang menceritakan kehidupan Sidharta Gautama
hingga mencapai kesempurnaan. Ada urutan cara membaca relief yang ada di
dinding candi. Kalo ga salah, mulai dari pintu utara, naik tangga. Kelilingi
tingkat 1, entah clockwise atau counterclockwise gw lupa. Sampai kembali ke
tempat semula di utara, lalu naik lagi ke tingkat berikutnya kemudian kelilingi
dengan cara yang sama. Begitu tata cara nya.
Weh gw bukan tour guide sih, pintu utara sebelah mana juga ga
tau. Ini cuma asal terjemahin dari tulisan yang ada di pelataran candi. Secara
bahasa inggris gw ala kadarnya, lagian ini flashback lebih dari setahun yang
lalu~ (alibi mode ON)
Banyak pucuk pohon
kelapa yang rebah, ini juga akibat dari bencana gunung merapi kemarin
Pecahan dan patahan
bagian candi yang asli
Candi Borobudur beberapa kali
mengalami renovasi. Bagian-bagian yang rusak tetap disimpan sebagai bukti
sejarah. Banyak bagian dari candi yang sudah diganti, tetapi tetap mengikuti
bentuk aslinya : )
Selesai deh tour de borobudur-nya.
Istirahat sebentar di pendopo sambil menikmati alunan musik, live concert lho.
Jalur keluar candi melewati semacam pasar untuk souvenir dan
makanan khas. Lapar dan haus sebenarnya, tapi dompet cuma kasih ijin beli air
mineral :p
NB:
Jangan ke candi tengah hari kalo musim kemarau, panasnya mengerikan. Ada
penyewaan payung, tapi menurut gw mending buat makan malam..
JOGJAKARTA MALAM HARI
Setelah siang hari kami ke candi Borobudur, malamnya rencana
mo ke jalan malioboro. Ga banyak yang bisa diceritain. Soalnya Uje ketiduran,
jadi berangkat jam 12 malam..
Lumayan jalan kaki dari tempat kost sampai malioboro. Rutenya
melewati gerbang UGM- Tugu-Jalan Malioboro. Ada satu hal lagi yang membuat gw
salut dengan Jogja, ketaatan warga setempat dengan aturan yang berlaku.
Bayangkan jam 2 dinihari di jalan sepi, hanya ada 1-2 motor
yang lalu lalang. Dalam kondisi seperti itu, bahkan mereka rela menunggu lampu
hijau menyala dan ga mau menerobos lampu merah. Ckckck.. ibukota pindah kesini
aja lah.
Sayang Akim ga bisa ikut jalan malam ini karena bikin tugas
untuk kuliahnya. Yowes lah, good luck my friend. Ini malam terakhir kami
disini, jadi sayang kalo cuma dipake tidur.
Ini loh yang disebut
tugu, iseng ah poto-poto
Sampai di tugu sekitar jam 1 dinihari. Tugu ini letaknya di
persimpangan empat jalan. Gw sendiri lom baca-baca, jadi ga mengerti fungsi dan
sejarahnya.
Ada tulisan-tulisan
kek begini di tiap sisinya
Sakit lu yah, kaleng
kosong di intip-intip
Eaa.. cari kesempatan
minta tolong dipoto bertiga
Kami lanjut jalan ke arah malioboro, melewati stasiun besar
jogja. Tuh kan sepi, ini kan malam senin, besok hari kerja. Sampai di malioboro
jam 2 pagi, udara dingin sisa hujan tadi malam makin terasa, sepi jadi tambah dingin.
Celingukan cari kupi buat temen udut, sambil melepas lelah kaki yang ga kerasa
udah dipake jalan 2 jam.
Malioboro jam 2 pagi
Kami sampai di kost jam 3 pagi. Mata ngantuk, kaki pegel.
Istirahat tidur dulu, nanti siang beli tiket untuk pulang ke Jakarta.
Bangun tidur, packing, cari sarapan. Siangnya Uje beli tiket,
keberangkatan jam 5 sore. Duduk-duduk dulu, ngobrol.
Hmm.. banyak yang belum dijelajahi : ). Tapi setidaknya kami
pernah menjejakkan kaki di tanah ini. Makasi atas bantuan dari teman-teman
ditempat kostnya Akim. Makasi banget untuk pinjeman motornya. Terlebih lagi
untuk Akim yang memberi tumpangan kamar dan jadi guide dadakan (maaf kamarnya
jadi sempit -_-“)
Jogja, I’ll be back
Biaya: Tiket
kereta PP Rp 70.000,-
Angkot ke kost Akim Rp
5.000,-
Sewa motor 24 jam Rp 50.000,-
Tiket masuk candi Rp 26.000,-
Retribusi
Parangtritis gw lupa brapa, tapi murah kok
Rata-rata
biaya sekali makan Rp 5.000,-.
Biar
lebih hemat bawa bekal ke tempat wisata, kita bungkus nasi beli di sekitar
kost-kostan (harga mahasiswa, i like this.!!!)
Souvenir
murah meriah.!! Sebelum masuk loket area candi, banyak mbak-mbak penjual
souvenir berbentuk gantungan kunci. Harga gantungan kunci berbentuk candi
Borobudur dan prambanan @Rp2000,-. Untuk hitungan tempat wisata, menurut gw
murah lho. Namanya juga edan. Segitu aja masi ditawar, beli beberapa buah
akhirnya dapet bonus 1. Horeee.!! Gw ambil yang bonusnya aja, jadi ga usah beli
:D
Total
biaya gw sendiri Rp250.000,- (5 ribu perak terakhir buat naik angkot dari
stasiun Bekasi ke rumah). Gw butuh kopi sama rokok, padahal tanpa itu Rp200.000,-
keknya cukup. Lumayan untuk hitungan perjalanan selama 3 hari 2 malam. Hohoho..
2 komentar:
Haha,..Asik juga ya ceritanya,...
Trims mas try, masi banyak yang belum dijelajahi di jogja.
Posting Komentar