Daripada pusing terus bikin tugas gambar,
mending jalan-jalan. Minta bantuan sama si Bedu (Bustanil Arifin) untuk
nganterin kita berangkat ke muara angke.
Jam 4 pagi, 17 Maret 2012. Gw, Bedu dan Ahong
(Aditya) meluncur ke lebak bulus jemput Eri dan Uje. Tiba di muara angke jam 5
lewat. Sudah ramai penumpang di perahu lain, tapi di kapal tujuan P. Tidung
masi sepi ?? Ambil tempat di belakang
biar lega, sambil menunggu berangkat kami main kartu dulu. Perahu berangkat jam
8.
Suntuk
di perahu
Perahu merapat di P. Tidung jam 11. Sempat
mampir dulu ke rumah Akim (kawan kami dari UGM), istirahat sejenak sambil
beramah-tamah. Lanjut ke jembatan cinta, spot wisata favorit di P. Tidung kep
seribu.
Narsis
di Jembatan cinta
Airnya
begitu jernih
Di sepanjang jembatan semua tiang-tiang lampu
sudah menggunakan sel surya, sebuah kemajuan ya? Usai poto-poto, kami lanjut ke
P. Tidung kecil di ujung jembatan cinta. Menyusuri hutan, lumayan banyak nyamuk
lho..
Hutan
di P. Tidung kecil
Istirahat
di ujung pulau, banyak bangunan tak berpenghuni
Hari menjelang sore, kami cari tempat untuk
kemah. Setelah tanya-tanya, ehh ga bisa buka kemah tanpa ijin sama petugas.
Padahal jam segitu petugas mungkin sudah ga ada di tempat. Ya sudah, terpaksa
buka kemah di sisi yang terpencil di P. Tidung kecil. Tapi jadi berasa banget outdoornya.
Ssttt.. ini illegal lho -_-“
Ikan
hasil pancingan imut-imut, teganya.!!!
Waktunya
bakar-bakar
Usai bakar-bakar, gw dan Ahong lanjut mancing
(dengan hasil sia-sia karena angin kencang). Uje dan Eri ke P. Tidung besar,
makan sambil nonton dangdut :p
Sekitar jam 10 malam, tidur di tenda. Terbangun
jam 4 pagi karena air pasang tingginya diluar dugaan. Bangun dulu untuk geser
tenda ke tempat yang lebih tinggi, lanjut tidur lagi. Bangun paginya, sandal
ahong hilang terbawa arus, terpaksa nyeker
sampai kerumah (ogah beli : D)
Bongkar tenda, packing, sarapan gorengan, terus
santai-santai di jembatan. Jam 10 jalan ke masjid, numpang mandi, sholat. Pulangnya
mampir di toko-toko disepanjang jalan ke pelabuhan, beli oleh-oleh makanan
olahan khas kep. seribu. Gw juga beli pin, buat kenang-kenangan. Perahu
berangkat agak siang, kami sampai di muara angke jam 3 sore.
Even it isn’t good enough for fishing spot, it
is nice for tourism. See you tidung island. (udah sajen sendal tuh, lain kali
mancing disitu mesti dapat banyak : D)
Biaya
:PP angke-tidung Rp 65.000,- /orang
Umpan mancing Rp 15.000,-
Garam Rp 5.000,- (biar udang umpan ga busuk)
Makan 3x Rp
30.000,-(@Rp10.000,-)
Air mineral 1ltr Rp
5.000,-
Gorengan Rp 5.000,-
(@Rp1.000,-)
Pin Rp 5.000,- +
Total Rp130.000,-
0 komentar:
Posting Komentar